Pecinta Sepak Bola di Indonesia

Pecinta sepak bola di Indonesia bisa tenang menyaksikan pertandingan sepak bola selama pergelaran piala Eropa, karena konsumsi listrik selama pertandingan sepak bola berlangsung hanya naik 2-3 persen.

"Pertandingan sepak bola selama piala Eropa hanya menaikkan konsumsi listrik sebesar 2-3 persen di Jakarta," kata Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto kepada media di Jakarta, Selasa.

Bambang mencontohkan, beban listrik di Jakarta pada tanggal 2 Juni jam 23.00 WIB sebesar 3.884 MW, jika dibandingkan konsumsi listrik pada 9 Juni 2012 dengan waktu yang sama bebannya naik menjadi 3.963 MW. Laga Piala Eropa ini, menurutnya, tidak akan memengaruhi beban puncak PLN yang terjadi pada pukul 18.30 WIB pada malam hari dan pukul 13.30 WIB di siang hari.

Direktur Operasi Jawa-Bali PLN, Ngurah Adyana beberapa waktu lalu menyatakan bahwa beban puncak di Jawa-Bali mencapai 20.343 Megawatt pada malam hari dan 19.100 Mw pada siang hari. Untuk itu, kata dia, Masyarakat tidak perlu khawatir, karena kapasitas listrik di Jawa-Bali mencapai 26.215 Mw.

Pasar saham Asia Menguat

Pasar saham Asia menguat pada perdagangan pagi ini, Kamis 7 Juni 2012, karena adanya harapan stimulus moneter dari sinyal positif gubernur bank sentral di Eropa dan Amerika Serikat dalam mengatasi krisis ekonomi global.

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi, seperti diberitakan harian Wall Street Journal, mengatakan bahwa pasar terlalu meremehkan komitmen para pemimpin politik untuk mengatasi krisis zona euro.

Kendati bank sentral gagal memuaskan mereka dalam mengharapkan penurunan suku bunga, komentar Draghi tersebut, dimaknai sejumlah investor menjadi tanda bahwa ECB siap bertindak ketika saatnya tiba. Bahkan, Presiden ECB itu juga mengungkapkan bahwa "sejumlah bank" berkomitmen akan mendukung pemotongan suku bunga.

Harapan pasar terhadap respon kebijakan mengenai perlambatan ekonomi global juga dikemukakan AS, di mana Atlanta Federal Reserve Bank President, Dennis Lockhart mengatakan bahwa tindakan moneter lebih lanjut untuk mendukung pemulihan perlu dipertimbangkan.

Terutama, jika pertumbuhan domestik tidak mungkin lagi dan tingkat penetapan suku bunga The Fed harus siap menanggapi ketidakstabilan ekonomi. Tercatat, bursa saham Jepang Nikkei 225 naik 1,1 persen dan indeks saham Australia S&P/ASX 200 menguat 1,2 persen. Sedangkan indeks Korea Kospi melonjak 2,4 persen.

Pasar saham di Amerika Serikat dan Eropa juga reli menanggapi keputusan bank sentral dunia tersebut. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 2,4 persen, terkuat dalam persentase kenaikan indeks harian untuk tahun ini. Sementara itu, indeks bursa Eropa FTSE 100, dalam perdagangan untuk pertama kalinya setelah perayaan Diamond Jubilee Kerajaan Inggris juga naik 2,4 persen.