Badan usaha milik negara

Badan usaha milik negara (BUMN) di Sulsel diimbau ikut mendukung pengembangan koridor Sulawesi dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) “Semua sektor, utamanya BUMN, adalah salah satu agen yang paling penting dalam koridor ekonomi ini.

Makanya kami ke sini melihat seperti apa BUMN di Sulsel ikut menyumbang terhadap pembangunan di kawasan timur Indonesia (KTI) ini,” ungkap anggota Komisi VI DPR RI Emil Tanri Abeng seusai menggelar pertemuan dengan sejumlah petinggi BUMN dan pejabat Pemprov Sulsel di Baruga Sangiaseri Rujab Gubernur, kemarin.

Dalam pertemuan yang berlangsung dua jam tersebut, turut hadir beberapa perwakilan BUMN di daerah ini,seperti PT Semen Tonasa, PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sultanbatara), dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Makassar. Politikus Partai Golkar dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel ini mengatakan, kunjungannya ke Makassar memang sengaja mengundang BUMN serta melakukan pengawasan dan mendorong kemajuan koridor tersebut.

Menurut dia, koridor Sulawesi oleh sebagian besar orang masih dianggap sebagai daerah yang belum berpotensi. Padahal, di satu sisi, Bandara Internasional Hasanuddin Makassar yang baru dibuka dua tahun lalu telah meningkatkan sektor ekonomi bagi Sulsel. Efeknya akan lebih terasa jika beberapa sektor lainnya, seperti jalan, listrik, noninfrastruktur lainnya, lebih ditingkatkan. “Belum lagi noninfrastruktur yang harus kami perbaiki dari hulu ke hilir.

Koridor ini justru menjadi barometer daya saing Indonesia, baik untuk ekspor maupun impor,” papar dia kepada wartawan. Rombongan Komisi VI DPR yang hadir, antara lain Agus Hermanto, Abdurrahman Abdullah, Gde Sumarjana Linggih, Nanang Sulaeman, serta Mirati Dewaningsih. Sementara itu, Direktur Pengadaan Strategis PT PLN Sulselrabar Bagiyo Riawan menyebutkan, jumlah pelanggan listrik di Sulsel hingga Oktober 2011 dilaporkan telah mencapai 1,6 juta pelanggan.

Jumlah tersebut,baik rumah tangga, bisnis, industri,maupun publik. Dia memprediksi, 2012 mendatang akan kembali meningkat menjadi 1,7 juta lebih. Untuk mengatasinya, PLN Sulselrabar mengaku telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk menambah kapasitas daya listrik yang dihasilkan. Berdasarkan perencanaan, terdapat tambahan daya hingga 2.537 megawatt hingga 2020. Hal ini juga dilakukan untuk mendukung pengembangan koridor Sulawesi dalam MP3EI.

0 komentar:

Posting Komentar