Polsek Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar

Polsek Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar terus melakukan pengejaran terhadap sindikat penipuan warga negara asing via internet yang melibatkan dosen di Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Bakri 27.

Polisi menduga, dalam menjalankan aksinya, tersangka bekerja sama dengan oknum di salah satu bank pemerintah. “Sementara kami menelusuri kemungkinan ada kerja sama oknum di salah satu bank,” ujar Kanit Reskrim Polsek Pelabuhan Ipda Zopfan Aseanata Bayudhita, kemarin. Dia mengatakan, indikasi adanya keterlibatan oknum di salah satu bank diketahui setelah ditemukan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) milik tersangka.

ATM tersebut dibeli via Kaskus senilai Rp400.000 lalu dibuatkan salah satu bank. “Beli ATM via Kaskus ke salah satu bank. Jadi, kemungkinan ada kerja sama dengan orang dalam bank itu. Tersangka tidak pernah ke bank,”kata dia. ATM telah disita penyidik, tapi setelah diperiksa ternyata ATM tersebut tidak memiliki saldo.“Kartu ATM itu sekarang sudah kosong.

Pernah terisi, tapi selalu dikuras setiap ada yang transfer,”ujar dia. Kendati demikian, Zopfan mengatakan, keterlibatan orang lain dalam kasus ini masih diselidiki. “Masih perlu dibuktikan, apakah ini ada sindikatnya atau bekerja sebagai individu saja,” ujar perwira pertama ini. Dia berharap pihak bank bisa bekerja sama dengan penyidik untuk membongkar kejahatan internasional ini.

“Masalahnya, bank masih tertutup memberikan keterangan kepada kami,”ujar dia. Selain membongkar kemungkinan adanya sindikasi kejahatan ini, penyidik juga tengah menelusuri kemungkinan adanya korban lainnya. Penyidik berencana akan terbang ke Jakarta untuk mencari informasi di Kedutaan Besar Italia. Diketahui,Bakri diduga menipu warga asing, yakni Sha Ni Wei asal China dan Michelle Stecchetts asal Italia. Sha Ni Wei tertipu USD10.800, sedangkan dari Michelle belum diketahui jumlah kerugiannya.

0 komentar:

Posting Komentar